Anwar, Reza Baihaqi (2020) TA:PENERAPAN ARSITEKTUR POROSITAS PADA KANTOR DINAS KESEHATAN DAN PMI KOTA BANDUNG. Skripsi thesis, Institut Teknologi Nasional.

Preview	Text (Cover) 01 Cover 212015029.pdf Download (233kB) | Preview
Preview	Text (Abstrak) 02 Abstrak 212015029.pdf Download (69kB) | Preview
Preview	Text (Daftar Isi) 03 Daftar Isi 212015029.pdf Download (519kB) | Preview
Preview	Text (Bab 1) 04 Bab 1 212015029.pdf Download (665kB) | Preview
Preview	Text (Bab 2) 05 Bab 2 212015029.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text (Daftar Pustaka) 06 Daftar Pustaka 212015029.pdf Download (65kB) | Preview

Abstract

Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang kesehatan dan PMI sebagai sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang Bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. Kedua bangunan memiliki kaitan erat dengan unsur kesehatan yang harus dipenuhi standard dan kebutuhan masing-masing banginan. Arsitektur porositas sebagai sebuah respon desain dimana pendekatan sebuah reduksi dalam massa yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas ruang yang diinginkan. Konsep ini diterapkan dalam Bangunan Dinas Kesehatan dan PMI dengan harapan dapat memperkuat karakter bangunan kesehatan dan dapat meningkatkan kualitas ruang dengan implementasi ruang terbuka dalam bangunan. Penerapan Arsitektur Porositas memiliki variasi yang dapat diterapkan pada bagian bangunan, mulai dari penerapan fasad sampai penerapan organisasi ruang. Tujuan penerapan porositas yang disesuaikan dengan konteks Kota Bandung diterapkan pada optimalisasi respon terhadap iklim Kota Bandung dan Karakteristik bangunan Perkantoran dimana aktivitas pengguna menjadi perhatian dalam proses desain. Proses desain yang menjadi implementasi dalam konsep Porositas meliputi pengolahan ruang terbuka, konfigurasi bukaan pada bangunan, dan pengolahan material fasad yang diterapkan. Dengan sedikitnya ruang terbuka yang ada pada bangunan pemerintah, penerapan lonteks bangunan terhadap bangunan sekitar diterapkan sebagai satu contoh bangunan yang menunjukan kemungkinan desain yang dapat terjadi pada bangunan pemerintahan, sebagai suatu contoh atas kebaharuan desain dan pengolahan ruang. Pada akhirnya penerapan Arsitektur Porositas dalam bangunan Dinas Kesehatan dan PMI diharapkan dapat menjadi suatu konfigurasi penataan ruang dan peningkatan kualitas ruang yang baik.

Actions (login required)

View Item