Rahman, Adam Dzaky (2020) TA: Identifikasi Dinamika Fluorosensi Dissolved Organic Matter (FDOM) Pada Pengolahan Air Minum Konvensional (Studi Kasus UPTD Air Minum Cimahi). Skripsi thesis, Institut Teknologi Nasional Bandung.
|
Text (Cover)
01.pdf Download (165kB) | Preview |
|
|
Text (Abstrak)
02.pdf Download (117kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Isi)
03.pdf Download (207kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1)
04.pdf Download (200kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 2)
05.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
06.pdf Download (296kB) | Preview |
Abstract
Kehadiran zat organik terlarut (DOM) merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi instalasi pengolahan air minum dikarenakan proses klorinasi pada air yang mengandung DOM dapat mengarah pada pembentukan produk samping desinfeksi (DBPs), misalnya zat organik terhalogenasi seperti trihalomethanes (THMs). Maka dari itu, pengkarakterisasian DOM diperlukan untuk menghasilkan air minum yang aman untuk dikonsumsi. Pengkarakterisasian DOM pada penelitian kali ini menggunakan metode spektrum fluoresensi eksitasi-emisi matriks (FEEM). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur performa IPAM Konvensional dalam kemampuannya untuk menysihkan DOM serta mencari hubungan antara parameter fluoresensi DOM (FDOM) dengan Total Trihalomethane Forming Potential (TTHMFP). Sampel air diambil pada air baku, setelah pengolahan sekunder dan setelah rapid sand filter. Efisiensi penyisihan asam humat (C), asam fulvat (A) dan triptofan, baik yang berbentuk produk samping mikroba terlarut (T1) maupun yang berbentuk aromatik protein (T2) dari air baku sampai outlet pengolahan sekunder berturut-turut sebesar 22,21%, 24,22 %, 28,53% dan 28,32%. Sedangkan Efisiensi penyisihan asam humat (C), asam fulvat (A) dan triptofan, baik yang berbentuk produk samping mikroba terlarut (T1) maupun yang berbentuk aromatik protein (T2) dari outlet pengolahan sekunder sampai unit rapid sand filter berturut-turut sebesar 21,44%, 13,50%, 5,88% dan 5,12%. Senyawa triptofan yang terukur pada air baku, baik yang berbentuk produk samping mikroba terlarut (T1) maupun yang berbentuk aromatik protein (T2) menunjukan signifikansi dengan parameter TTHMFP. Kedua parameter tersebut memiliki hubungan korelasi yang kuat dan bersifat positif (r = 0,918 dan r = 0,732) yang artinya semakin tinggi konsentrasi senyawa triptofan pada air baku, maka akan semakin tinggi juga konsentrasi TTHMFP. Kata Kunci : IPAM Konvensional, zat organik terlarut (DOM), fluorosensi DOM (FDOM), trihalometan (THMs), potensi pembentukan senyawa trihalometan (THMFP)
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering | |||||||||
Divisions: | 2 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan > 25201 Teknik Lingkungan S1 | |||||||||
Depositing User: | Erma Sukmaida | |||||||||
Date Deposited: | 29 Apr 2021 08:43 | |||||||||
Last Modified: | 29 Apr 2021 08:43 | |||||||||
URI: | http://eprints.itenas.ac.id/id/eprint/1639 |
Actions (login required)
View Item |