Search for collections on Itenas Repository

TA: INVESTIGASI DAN MITIGASI TEGANGAN LEBIH DAN ARUS LEBIH FERORESONANSI DALAM SALURAN TRANSMISI 150kV GARDU INDUK DAGO PAKAR

Ridwan, Muhammad Fauzaan Pratama (2021) TA: INVESTIGASI DAN MITIGASI TEGANGAN LEBIH DAN ARUS LEBIH FERORESONANSI DALAM SALURAN TRANSMISI 150kV GARDU INDUK DAGO PAKAR. UNSPECIFIED thesis, Institut Teknologi Nasional.

[img]
Preview
Text (Cover)
1.pdf

Download (420kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Abstrak)
2.pdf

Download (160kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Isi)
3.pdf

Download (533kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 1)
4.pdf

Download (171kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 2)
5.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
6.pdf

Download (269kB) | Preview

Abstract

Adanya gangguan yang mungkin terjadi pada sistem transmisi listrik merupakan faktor penyebab menurunnya kinerja dari peralatan listrik. Gangguan ini menjadi salah satu faktor yang kerap kali mengakibatkan rusaknya peralatan listrik yang berada di Gardu Induk Dago Pakar. Kerusakan tersebut dikarenakan tegangan atau arus yang tersalurkan dapat melebihi rating tegangan dan arus dari peralatan listrik tersebut Fenomena inilah yang dikenal sebagai fenomena feroresonansi. Feroresonansi muncul dimodelkan pada sebuah aplikasi dengan data-data yang didapatkan dari lapang untuk kemudian dihitung selanjutnya hasil perhitungan dimasukkan pada parameter di aplikasi ATPDraw untuk mengetahui bagaimana respon tegangan dan arus yang ada saluran transmisi listrik. Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan standar peralatan listrik di Gardu Induk Dago Pakar apakah masih dalam kategori aman atau tidak aman. Dari hasil penelitian mengurangi dampak feroresonansi yang disebabkan oleh switching dengan melakukan pemodelan rangkaian saluran transmisi menggunakan perangkat lunak ATPDraw serta data lapangan sebagai acuan utama untuk proses pemodelan didapatkan hasil pemodelan dimana feroresonansi terjadi pada saat switching dengan nilai C sebesar 0,009 μF – 0,001 μF dengan tipe Subharmonic mode, 0,09μF – 0,9μF dengan tipe Quasiperiodic mode, 1μF -7 μF dengan tipe Chaotic mode. Sementara feroresonansi tidak terjadi ketika nilai C 10 μF. pada saat feroresonansi terjadi mengakibatkan tegangan lebih sebesar 162 kV saat switching tertutup dan 134kV saat switching terbuka serta arus lebih sebesar 262,74 A saat operasi switching tertutup dan 296,91 A saat operasi switching terbuka. kemudian pengujian dilakukan dengan memasang damping resistor sebesar 1 ohm, 10 ohm, 100 ohm, 1000 ohm dimana dengan pemasangan damping resistor mampu mengurangi tegangan lebih dan arus lebih serta mengurangi isolasi yang terjadi. Dengan demikian tegangan lebih dan arus lebih akibat feroresonansi masih dalam ambang batas aman peralatan listrik di saluran transmisi. Selain dengan pemasangan damping resistor untuk mengurangi efek dari feroresonansi dapat juga menentukan nilai kapasitansi yang ideal dan sesuai kondisi lapangan, dimana jika nilai kapasitansi semakin besar gangguan feroresonansi akan semakin kecil sehingga peralatan listrik pada jaringan transmisi minim kerusakan.

Item Type: Thesis (UNSPECIFIED)
Contributors:
ContributionContributorsemail
Thesis advisorWaluyo, UNSPECIFIED
Divisions: 1 Fakultas Teknologi Industri > 20201 Teknik Elektro S1
Depositing User: Asep Kamaludin
Date Deposited: 26 Apr 2021 07:34
Last Modified: 26 Apr 2021 07:56
URI: http://eprints.itenas.ac.id/id/eprint/1559

Actions (login required)

View Item View Item