Search for collections on Itenas Repository

LIVELIHOOD MASYARAKAT KAMPUNG PELANGI, GUNUNG BRINTIK, KOTA SEMARANG MELALUI PENDEKATAN SUSTAINABLE URBAN LIVELIHOOD (SUL)

Adelia Suryani, Tia and Winarso, Haryo (2019) LIVELIHOOD MASYARAKAT KAMPUNG PELANGI, GUNUNG BRINTIK, KOTA SEMARANG MELALUI PENDEKATAN SUSTAINABLE URBAN LIVELIHOOD (SUL). TATA LOKA, 21 (4). pp. 678-688. ISSN P ISSN 0852-7458- E ISSN 2356-0266

[img]
Preview
Text
3156-22287-2-PB_2.pdf

Download (631kB) | Preview

Abstract

Pesatnya pertumbuhan penduduk Kota Semarang dan terbatasnya lahan permukiman mengakibatkan munculnya permukiman kumuh ilegal. Salah satu upaya pemerintah untuk merevitalisasi kawasan kumuh dengan mewarnai wilayah desa Gunung Brintik yang kemudian dikenal sebagai Kampung Pelangi. Beberapa program revitalisasi di negara lain belum berhasil meningkatkan livelihood penduduknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan livelihood Kampung Pelangi di Kota Semarang, melalui pendekatan Sustainable Urban Livelihood (SUL) dengan metode deskriptif kuantitatif dan teknik analisis skoring. Penelitian dilakukan pada dua waktu yang berbeda; sebelum pelaksanaan program Pemerintah Kota Semarang (tahun 2016) dan setelah implementasi (tahun 2018). Sebagai kontrol, Kampung Pandean dipilih karena memiliki kondisi serupa tetapi tidak mendapatkan program dari pemerintah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perubahan dalam livelihood penduduk di Kampung Pelangi meliputi kualitas sumber daya manusia, modal alam, modal sosial, dan modal fisik, sedangkan kondisi Kampung Pandean tidak menunjukkan perubahan selama 2016-2018. Perubahan ini bukan karena pewarnaan tetapi karena perbaikan kondisi fisik. ---------------- The rapid growth of the population of Semarang City and the limited land for settlements resulted in the emergence of illegal slums. One of the government's efforts to revitalize the slum area by coloring Gunung Brintik village area which became known as Kampung Pelangi. Some slum revitalization programs in other countries have not succeeded in increasing residents’ livelihood. The purpose of this study was to examine the success of the government in improving the livelihood of Kampung Pelangi in Semarang City, through the Sustainable Urban Livelihood (SUL) approach with quantitative descriptive methods and scoring analysis techniques. The study was conducted at two different times; before the implementation of the Semarang City Government program (in 2016) and after the implementation (in 2018). As a control, Kampung Pandean was chosen because it had similar conditions but did not get any program from the government. The results showed that there was a change in the livelihood of the population in Kampung Pelangi include the quality of human capital, natural capital, social capital, and physical capital, while the condition of Kampung Pandean does not show any changes during 2016-2018. This change is not due to coloring but due to improvements in physical conditions.

Item Type: Article
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Karya Tulis Ilmiah
Depositing User: Agus Wardana
Date Deposited: 07 Nov 2020 07:29
Last Modified: 07 Nov 2020 07:29
URI: http://eprints.itenas.ac.id/id/eprint/686

Actions (login required)

View Item View Item