IMPLEMENTASI ANTENA YAGI 5 ELEMEN SEBAGAI PENERIMA SIARAN TELEVISI DI BANDUNG KOTA
Abstract
Antena Yagi merupakan salah satu antena yang dapat difungsikan sebagai piranti penerima gelombang elektromagnetik untuk menghasilkan kualitas siaran televisi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk merealisasikan antena yagi dengan rentang frekuensi 471,25 - 799,25 MHz dan jumlah elemen sebanyak 5. Software yang digunakan adalah QY4 untuk menentukan panjang dan spasi antar elemen antena tersebut dan dilanjutkan ke software MMANA-GAL untuk simulasi gain antena, beamwidth, pola radiasi, dan VSWR. Hasil dari simulasi tersebut dijadikan acuan perbandingan untuk proses pengujian antena. Hasil dari pengujian diperoleh Nilai VSWR yang didapat dengan cara perhitungan adalah 1,42 sedangkan nilai VSWR dari pengukuran adalah 1,627, yaitu pada frekuensi kerja 623,25 MHz. Nilai return loss pada frekuensi kerja 623,25 MHz sebesar -12,439 dB. Gain antena yang didapat dengan cara pengukuran dan perhitungan adalah 13,52 dB. Besarnya beamwidth (lebar pancaran) antena secara vertikal dan horizontal adalah 60°, besar daya terima antena dengan sampel dari salah satu pemancar TV di Bandung didapat sebesar -66 dBW atau 2,5 X 10-7 Watt.
Downloads
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).