ARSYAN, RIFQI DHAIFAN (2021) TA: IMPLEMENTASI DAN REALISASI WIRELESS POWER TRANSFER DENGAN METODA SOLID STATE TESLA COIL. Skripsi thesis, INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL.
|
Text
COVER.pdf Download (369kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (176kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (311kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 1.pdf Download (127kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 2.pdf Download (850kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (118kB) | Preview |
Abstract
Transfer daya nirkabel adalah teknologi baru yang menggunakan induksi elektromagnetik, resonansi magnetik, frekuensi radio, dll. untuk mencapai transfer daya non-kontak melalui media udara. Tesla Coil ditemukan sekitar tahun 1891. penemuannya adalah untuk menciptakan listrik nirkabel sistem distribusi energi. Sayangnya, desainnya bisa tidak mengirim daya bahkan mendekati efisiensi yang masuk akal, seperti hampir semua kekuatan yang berguna terbuang sia-sia untuk korona dan pencetusanJenis ini Tesla Coil membutuhkan suplai tegangan tinggi. Solid State Tesla Coil tidak memerlukan ini, karena bekerja dengan tegangan listrik. Solid State Tesla Coil adalah salah satu jenis gulungan Tesla tersedia. Komponen utamanya, IC timer 555 terhubung ke sirkuit dan daya yang disediakan, MOSFET yang terhubung ke salah satu ujung kumparan primer.Penulis merancang dan mengimplementasikan system wireless power transfer dengan metoda solid state tesla coil. Sistem ini dianalisis hubungan antara jarak spark gap, gap sekunder, variasi beban dan perubahan suhu terhadap besar tegangan, arus, daya dan frekuensi di beban yang berada di gap sekunder. Didapat hasil dan kesimpulan pada percobaan spark gap bahwa semakin besar jarak spark gap maka semakin besar pula output tegangan yang dihasilkan. Untuk percobaan gap sekunder, untuk pola gelombang pada percobaan ini lebih terlihat, semakin lebar jarak toroid dan gap sekunder, maka akan semakin cepat pula tegangan akan menurun secara eksponensial. Untuk percobaan beban, semakin besar beban maka akan semakin besar pula tegangan juga daya, tetapi semakin kecil arus yang diterima oleh beban. Untuk percobaan suhu, semakin besar suhu maka akan semakin kecil pula tegangan, arus dan daya yang dihasilkan.Untuk FFT, rata2 setiap pengujian magnitude terbesar terjadi pada saat range frekuensi 220 khz – 240 khz. Ini terjadi karena frekuensi resonansi yang dirancang yaitu sebesar 240 Khz.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Divisions: | 1 Fakultas Teknologi Industri > 20201 Teknik Elektro S1 | ||||||
Depositing User: | Asep Kamaludin | ||||||
Date Deposited: | 27 Apr 2021 02:17 | ||||||
Last Modified: | 27 Apr 2021 02:34 | ||||||
URI: | http://eprints.itenas.ac.id/id/eprint/1563 |
Actions (login required)
View Item |